Cari Blog Ini

Powered By Blogger

Rabu, 30 Desember 2009

Klasifikasi geodemografi dan manfaatnya bagi pemasar

Klasifikasi geografi ini terdiri dari Region/wilyah, ukuran kota, tingkat kepadatan dan iklim. Sementara dalam demografi terdiri dari umur, ukuran keluarga, family lifecycle, jenis kelamin, pendapatan, pendidikan, agama, ras/suku, generasi, kebangsaan dan kelas sosial. Semua klasifikasi ini jelas sangat bermanfaat bagi pemasar. Sebab apabila suatu pasar didirikan di wilayah dan ukuran kota yang tepat kegiatan pasar akan berjalan dengan lancar. Kegiatan jual beli dalam pasar pun setiap harinya berjalan dengan baik dan mampu menghasilkan keuntungan yang besar bagi pasar itu sendiri. kepadatan pendudukpun sangat menunjang kegiatan pasar sebab semakin banyak orang maka semakin sering pula orang-orang yang datang dan mengunjingi pasar. Dalam klasifikasi demografi diantaranya jenis kelamin, pendapatan dan kelas sosia, hal inipun mampu mendukung kegiatan pasar karena semakin besar pendapatan seseorang maka barang yang dibelipun semakin banyak dan dengan harga yang lebih mahal pula. Dari segi jenis kelamin para wanita lebih suka menghabiskan waktu di mall. Kedatangan para wanita itu mampu menaikkan retiing suatu pasar/mall karena semakin banyak pengunjung maka banyak orang yang berfikir bahwa mall/pasar tersebut ramai dan membuat banyak orang ingin mengunjinginya.

Riset perilaku konsumen terhadap kepribadian seseorang

Dalam diri seseorang, kepribadian mampu mempengaruhi perilaku konsumen. Mulai dari umur, tahap daur hidup, pekerjaan, situasi ekonomi, gaya hidup dan konsep diri. Karena, apabila umur semakin bertambah atau semakin dewasanya seseorang pasti ingin merubah diri menjadi lebih baik yaitu dengan terus mengikuti tren, sebab tidak ada orang yang mau di bilang “ketinggalan jaman”. Apalagi didukung dengan sebuah pekerjaan yang dapat menghasilkan uang yang cukup dan dapat merubah situasi perekonomian hidup dan mampu membeli apa yamg diinginkan. Hal seperti ini dapat menjadi gaya hidup seseorang.
Kepribadianpun memiliki sesgi-seginya yaitu self, personality traits, kecerdasan, appearance and impressions, kesehatan, tinngi berat dan bentuk badan, sikap terhadap orang lain, know ledge, skills, nilai, emotional tone and control dan peranan.
Kepribadian itu dinamis, organisasi sistem, psikofisis dan unik. Sebab, dalam diri seseorang pasti memiliki kepribadian yang berbeda. Hal ini dapat di karenakan beberapa faktor yaitu keturunan, lingkungan dan situasi. Hal-hal seperti itu mampu mempengaruhi kepribadian seseorang.

Senin, 23 November 2009

FENOMENA LEMBAGA KEUANGAN MIKRO DALAM PERSPEKTIF PEMBANGUNAN EKONOMI PEDESAAN

Pembangunan ekonomi pedesaan sebagai bagian integral dari Pembangunan Ekonomi Nasional, keberhasilannya banyak di sokong oleh kegiatan usahatani. Hal itu merujuk fakta, sebagian besar masyarakat di pedesaan menggantungkan hidupnya dari kegiatan usahatani. Oleh karena itu tidak mengherankan, kegiatan usahatani sering dijadikan indikator pembangunan ekonomi pedesaan. Di dalam praktek usahatani, diperlukan inovasi teknologi guna mendorong peningkatan produktivitas dan produksinya. Untuk mengatasi kekurangan modal usahatani, petani biasanya mengusahakan tambahan modal dari berbagai sumber dana baik dari lembaga keuangan formal (perbankan) maupun kelembagaan jasa keuangan non formal. Namun umumnya karena petani sering tidak memiliki akses terhadap lembaga perbankan konvensional, ia akan memilih untuk berhubungan dengan lembaga jasa keuangan informal seperti petani pemodal (pelepas
uang - rentenir), atau mengadakan kontrak dengan pedagang sarana produksi dan sumber
lain yang umumnya sumber modal tersebut mengenakan tingkat bunga yang irrasional
karena terlalu tinggi dan mengikat. Kondisi demikian berdampak buruk tidak saja bagi
petani akan tetapi juga merusak tatanan perekonomian di pedesaan. Bagi Indonesia, keuangan mikro bukan hal baru. Pengelolaannya oleh Lembaga Keuangan Mikro sudah berkembang sejak lama dan telah menjadi topik pembicaraan para pakar dan praktisi ekonomi kerakyatan seperti antara lain Martowijoyo (2002), Sumodiningrat (2003), Budiantoro (2003), Ismawan (2002), Syukur (2002) dan lain-lain. Lembaga jasa finansial berupa Lembaga Keuangan Mikro (LKM) pada dasarnya sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan pembangunan ekonomi pedesaan utamanya sebagai lembaga untuk fasilitasi jasa pembiayaan usahatani. Keunggulan usaha mikro yang sudah teruji sampai saat ini adalah resistensinya terhadap gejolak krisis ekonomi dan pengusaha usaha mikro biasanya merupakan debitor yang patuh membayar kewajiban kreditnya. Di dalam pengelolaannya dihadapkan pada faktor kritis yakni yang berkenaan dengan kelembagaan dan pengguna/nasabah. Dari sisi kelembagaan, permasalahan terkait dengan aspek sustainabilitas/ keberlanjutan. Keberlanjutan LKM dipengaruhi oleh: (a) kapabilitas sumberdaya manusia (SDM) pengelola LKM dan (b) dukungan seed capital. Sementara itu diperlukan juga dukungan faktor eksternal antara lain berupa payung hukum bagi upaya pengembangan LKM. Rancangan Undang-undang LKM masih dalam perdebatan, namun menurut analisis para pakar ada kehawatiran bahwa UU LKM nantinya malah membatasi lingkup layanan LKM kepada masyarakat. Dari sisi nasabah/pengguna, aspek yang menjadi faktor kritis terkait dengan karakteristik individu, jenis usaha dan kelayakan usahanya. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa usaha di sektor pertanian kurang dilirik oleh LKM, dengan alasan: berisiko tinggi, perputaran cash flow lambat dan lain-lain. Dari pengalaman YPKUM Nanggung dan LPP UMKM Tangerang diketahui proporsi dana yang dialokasikan untuk mendukung kegiatan di sektor pertanian tidak lebih dari 5 % dari total pagu kredit LKM.

matkul metode riset
analisis jurnal data primer

Eksistensi Lembaga Keuangan Mikro dalam Pembangunan Ekonomi Pedesaan

Agenda pembangunan nasional Indonesia difokuskan pada penanggulangan kemiskinan, pengurangan kesenjangan, peningkatan kesempatan kerja, revitalisasi pertanian dan pedesaan(Anugrah, 2007). Dalam perspektif pembangunan (Booke, 1983) menyimpulkan bahwa perekonomian di Indonesia terbagi dalam dua sektor, yaitu tradisional dan modern yang tidak saling berhubungan. Booke menyatakan bahwa sektor tradisional perlu dirangsang dengan adanya instentif ekonomi dan peningkatan teknologi produksi.
Yustika (2008) melihat secara umum persoalan lembaga keuangan di perdesaan dapat didentifikasikan menjadi tiga aspek berikut:
1.Masalah akses kredit
2.Posisi tawar dan informasi masyarakat perdesaan yang sangat rendah menyebabkan rawan terhadap praktik manipulasi dari lembaga keuangan formal maupun semi-formal
3.Informasi yang asimetris (asymmetric information) dari pemberi pinjaman/kredit terhadap peminjam (borrower).
Lembaga Keuangan Mikro (LKM) di Indonesia menurut Bank Pembangunan Asia dan Bank Dunia (Gunawan, 2007) memiliki ciri utama, yaitu:
1. Menyediakan beragam jenis pelayanan keuangan yang relevan atau sesuai dengan kebutuhan riil masyarakat
2. Melayani kelompok masyarakat yang berpenghasilan rendah
3. Menggunakan prosedur dan mekanisme yang kontekstual dan fleksibel agar lebih mudah dijangkau oleh masyarakat miskin yang membutuhkan

Pola-pola keuangan mikro di Indonesia:
1. Saving ledd microfinance, yaitu pola keuangan mikro yang berbasis anggota (membership based). Dalam pola ini, pendanaan atau pembiayaan yang beredar berasal dari pengusaha mikro. Contohnya: Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM), Credit Union, dan Koperasi Simpan Pinjam.
2. Credit Ledd Microfinance, yaitu pola keuangan mikro yang sumber keuangannya bukan dari usaha mikro tetapi dari sumber lain. Contohnya: Badan Kredit Desa, Lembaga Dana Kredit Pedesaan dan Grameen Bank.
3. Micro Banking, bank yang difungsikan untuk melayani keuangan mikro. Contohnya: BRI Unit Desa, Bank Perkreditan Rakyat dan Danamon Simpan Pinjam
4. Pola hubungan bank dan kelompok swadaya masyarakat
Pengentasan kemiskinan merupakan salah satu agenda pembangunan nasional yang digalakkan pemerintah selama ini (Anugrah, 2007). Desa merupakan tolak ukur dari miskin atau tidaknya suatu negara, karena sampai saat ini desa merupakan kantong kemiskinan yang paling besar (Eko, 2005). Namun demikian, para pelaku usaha ini pada umumnya masih dihadapkan pada permasalahan klasik yaitu terbatasnya ketersediaan modal. Sebagai unsur esensial dalam mendukung peningkatan produksi dan taraf hidup masyarakat pedesaan, keterbatasan modal dapat membatasi ruang gerak aktivitas sektor pertanian dan pedesaan. Dengan usaha yang meningkat (menjadi usaha skala kecil), secara efektif akan mengatasi kemiskinan yang diderita oleh mereka sendiri dan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam kategori fakir miskin. Pada sisi lain, skim keuangan mikro sangat sesuai dengan kebutuhan masyarakat berpenghasilan rendah.
Pembangunan ekonomi pedesaan ditunjang oleh berbagai macam sektor. Salah satunya adalah sektor perekonomian, seperti yang diketahui kondisi perekonomian pedesaan berbeda dengan perekonomian kota. Perekonomian desa bersifat lokal dan mengedepankan peranan kelembagaan di dalamnya, sehingga ada rasa memiliki didalamnya. Peranan LKM di Desa Pabuaran ini menjadi penting, karena dianggap mampu menyerap tenaga kerja dan dapat meningkatkan pendapatan masyarakat. Maka itu, perlu pengembangan bagi LKM ini agar nantinya dapat terus memenuhi kebutuhan UKM lokal. Strategi ini di dapat dengan mengidentifikasikan faktor internal dan eksternal yang ada dalam sistem. Seperti yang dipaparkan dalam kerangka pemikiran dibawah ini.

matkul metode riset
analisis jurnal data primer

ANALISIS DISTRIBUSI AYAM BROILER DI PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA

Bentuk usaha ternak ayam ras pedaging di wilayah DIY adalah system plasma dan sistem mandiri. Pada peternak plasma menggunakan tiga saluran pemasaran dan yang dominan saluran peternak – pedagang pengumpul – pedagang besar – pedagang pengecer – konsumen. Sedang peternak mandiri lebih bervariasi ada lima saluran pemasaran dan yang dominan adalah saluran peternak – pedagang pengecer – konsumen. Rataan sebaran marjin pemasaran yaitu penerimaan peternak 53%, biaya tataniaga 9,44% dan keuntungan lembaga tataniaga 37,55%. Dari sebaran marjin pemasaran per saluran terdapat kecenderungan bahwa peternak mandiri lebih efisien daripada dibandingkan peternak plasma. Namun resiko kegagalan usaha peternak mandiri sangat besar, sedang dari skala usaha peternak plasma lebih besar dibandingkan peternak mandiri, sehingga tingkat efisiensi dari
saluran pemasaran peternak mandiri belum mencerminkan kelayakan usaha.
Elastisitas transmisi menunjukkan perubahan harga di tingkat pengecer maupun pedagang tidak sepenuhnya ditransmisikan ke tingkat peternak. Hal ini disebabkan oleh keterkaitan peternak terhadap inti/perusahan penyedia input, harga telah ditentukan di depan sesuai kontrak antara plasma dan inti. Begitu juga elastisitas transmisi pedagang pengecer terhadap pedagang pengumpul lebih besar daripada elastisitas transmisi pedagang pengumpul terhadap peternak, hal ini menunjukkan peternak relatif kurang bisa menerima signal pasar daripada pedagang. Hal ini juga mengindikasikan pedagang lebih baik menerima informasi pasar daripada peternak dan juga

ketergantungan yang besar peternak terhadap perusahaan penyedia input sehingga posisi tawar peternak sangat lemah. Implikasi dari kesimpulan bagi peternak adalah para peternak bersatu dalam suatu lembaga seperti koperasi sehingga akan memperoleh kemudahan memperoleh input dan melakukan pemasaran. Bagi pedagang diupayakan tidak hanya memikirkan keuntungan sendiri, dalam jangka panjang keberlangsungan usaha diutamakan dengan
menciptakan perdagangan yang adil bagi semua pihak baik bagi pedagang sendiri maupun peternak.


matkul metode riset
analisis jurnal data sekunder

EFISIENSI UNIT-UNIT KEGIATAN EKONOMI INDUSTRI GULA YANG MENGGUNAKAN PROSES KARBONATASI DI INDONESIA VICTOR SIAGIAN

Motivasi studi ini berkaitan dengan maraknya isu mengenai pro-kontra impor produk pertanian khususnya gula. Isu tersebut merebak karena dihadapkan kepada kekuatan pihak produsen gula domestik, khususnya petani tebu, akan terancam kelangsungan produksi gula dalam negeri. Kekuatan produsen gula domestik dapat dipahami karena harga pasar gula impor lebih rendah dari harga gula produksi domestik. Produksi gula nasional semakin menurun selama beberapa tahun terakhir. Produksi gula nasional pernah meningkat relatif cepat dalam periode 1980-an, akan tetapi lambat sekali dalam periode awal 1990-an, dan setelah tahun 1994 produksi gula nasional terus menurun. Peningkatan produksi gula adalah disebabkan oleh perluasan areal tanaman tebu, bukan disebabkan oleh peningkatan produktivitas (Sekretariat Dewan Gula, 2001).
Menurut P3GI (1997), salah satu langkah yang perlu ditempuh dalam pembangunan industri gula adalah melalui peningkatan efisiensi pabrik gula. Faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya efisiensi pabrik gula adalah :
(1) pabrik yang sudah tua,
(2) harigiling yang belum optimal,
(3) kapasitas giling yang kurang dari 2.000 ton tebu per hari dan
(4) jam berhenti giling yang tinggi.

Perbandingan secara kasar tingkat efisiensi antar pabrik gula yang menggunakan proses karbonatasi dapat dilihat dari rasio antara biaya yang dikeluarkan dengan penerimaan yang diperoleh. Semakin kecil rasio biaya dengan penerimaan mengindikasikan bahwa proses produksi berjalan semakin efisien dan berlaku sebaliknya. Hal ini diakibatkan oleh hubungan adanya hubungan positif antara penerimaan dengan keuntungan dan hubungan negatif antar biaya dengan keuntungan. Sehingga semakin tinggi tingkat penerimaan dengan biaya semakin kecil akan berdampak pada peningkatan perolehan keuntungan perusahaan.
Dari 5 pabrik gula yang menggunakan proses karbonatasi terlihat bahwa 2 pabrik gula yang memiliki tingkat rasio paling rendah adalah Sweet Indo Lampung dan Indo LampungPerkasa. Kedua pabrik gula tersebut diduga memiliki tingkat efisiensi paling tinggi. Sedangkan 3 pabrik gula yang memiliki tingkat rasio paling tinggi adalah Tasik Madu, Gondang Baru dan Rejoagung Baru. Ketiga pabrik gula tersebut diduga memiliki tingkat efisiensi paling rendah. Pabrik-pabrik gula dengan proses karbonatasi yang tingkat efisiensinya masih relative rendah dapat diperbaiki dengan mengacu pada pabrik-pabrik yang relatif lebih efisien.

matkul metode riset
Jurnal data sekunder

KARAKTERISTIK DAN PERILAKU KONSUMEN PENGGUNA GSM & CDMA

Teknologi telepon genggam sudah menjadi kebutuhan bagi setiap manusia. Hampir setiap orang memilikinya, mulai dari kalangan pembantu rumah tangga, buruh, dan para pengusaha hingga pelajar. Jumlah penduduk yang besar membuat indonesia menjadi pasar yang potensial bagi para penyedia jasa operator jaringan telepon genggam. Teknologi GSM & CDMA yang menjadi pilihan, kedua teknologi tersebut bersaing dalam memperebutkan pasar dengan menciptakan karakteristik baru yang di butuhkan pelanggan. Teknologi GSM yang lebih dulu masuk dan mampu merebut pangsa pasar yang besar. Kemudian teknologi CDMA masuk dengan cara menawarkan biaya pulsa yang murah untuk dapat merebut pangsa pasar. Namun, para konsumen masih memikirkan permasalahan yang didapat apabila beralih pada CDMA. Ada 4 karakteristik yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian yaitu, faktor budaya ( kelas sosial ), faktor sosial, faktor pribadi, dan faktor psikologis ( pengetahuan & keyakinan ). Namun, ada pula yang berpendapat bahwa dalam memilih produk mereka memperhatikan harga, kelengkapan fitur, % mutu produk. Sehingga pemilihan produk yang tepat dapat memuaskan kepada orang yang menggunakan. Dari pengamatan, di lihat dari penghasilan : Dari 190 orang responden , paling banyak wanita yang rata-rata menjawab pengeluaran konsumsi dalam tingkat sedang yaitu ( antara 1 juta-5 juta rupiah ). Rata-rata responden memilika satu unit telepon genggam. Dari jenis kartu yang di gunakan, sebanyak 119 responden memilih menggunakan kartu berdasarkan fitur yang ada dalam telepon genggam dan untuk responden yang menggunakan untuk mengakses internet ? WAD sebesr 101 orang. Namun, antara laki-laki dan perempuan tidak ada perbedaan yang signifikan dalam penggunaan telepon genggam perbulannya.

www. google. com
matkul metode riset

Minggu, 08 November 2009

MOTIVASI KONSUMEN TERHADAP PEMILIHAN MERK HANDPHONE

Di era globalisasi ini handphone adalah alat komunikasi yang sudah banyak digunakan. Banyak kalangan yang menggunakanhandphone. Mulai dari kalangan bawah hingga kalangan atas menggunakannya, karena handphone sudah menjadi kebutuhan bagi setiap orang sebagai alat komunikasi. Tidak hanya itu, sekarang ini banyak jenis handphone yang dirancang tidak hanya untuk menelepon atau sms bahkan sudah banyak fasilitas yang disediakan dalam handphone seperti kamera, video, musik mp3 atau radio, layanan WEB dan sebagainya. Maka dari itu sebagian orang mencari cara atau bekerja dengan giat agar dapat memiliki handphone yang memiliki fasilitas lengkap agar mereka merasa puas. Akan tetapi, banyak juga yang memilah-milih jenis handphone sesuai dengan keperluan agar produktersebut tidak sia-sia. Banyak merk handphone yang ditawarkan dalam pasar. Untuk mengetahui produk/merk handphone yang baik digunakan, banyak konsumen yang mencari tahu terlebih dahulu dengan cara bertanya langsung dengan pengguna handphone sebelumnya. tidak hanya itu konsumen juga harus mengerti merk-merk handphone yang ada, mengerti dengan baik kegunaan produk tersebut. Konsumen juga banyak yang memperhatikan dari sisi harga yang ditawarkan, apa sesuai atau tidak. Maka dariitu disini saya mencoba melakukan tes wawancara dengan seorang remaja pada jum'at 6 November 2009 bernama Dwi. Pertanyaan : Dalam berbagai jenis produk handphone, menurut anda produk apa yang memang sudah memasyarakat? Jawab : Menurut saya, produk NOKIA karena produk ini sudah banyak yang menggunakannya, selain itu tipe yang beraneka ragam serta fasilitas-fasilitas yang ditawarkan di dalamnya pun banyak. Mulai dari kamera, video, music, WEB dan sebagainya. Harga yang ditawarkanpun bermacam-macam, sehingga kalangan menengah kebawahpun dapat memilikinya. Saya pun, sependapat dengan Dwi karena NOKIA selalu menawarkan tipe-tipe handphone yang semakin cangkih.

Sabtu, 10 Oktober 2009

Analisis Segmen Manfaat

Segmen manfaat Demografis Perilaku Psikografi

1. Kosmetik Keluarda besar - orientasi otonom
Produk Sampo
(membuat rambut Lembut)

2. Ekonomi Ibu Rumah tangga pengguna berat orientasiotonom
Detergen
(Detergen pencuci pakaian)

3. Kosmetik Remaja - Orientasi otonom
Lulur
(membersihkan kulit dari sel
kulit mati)

4. Ekonomi Ibu rumah tangga pengguna berat orientasi otonom
Pembersih lantai
(membunuh kuman)

5. Ekonomi anak-anak - orientasi otonom Susu Bayi & Balita
( mengandung berbagai vitamin,
Zat besi & kecerdasan otak)

6.Ekonomi ibu RT,Pedagang pengguna berat orientasi otonom
Beras
(pulen & bersih dari kutu)

7. Ekonomi ibu rumah tangga pengguna berat orientasi otonom
Mie instan
(aneka macam rasa)

8. Ekonomi ibu RT,Restoran Pengguna berat orientasi otonom
Sabu cuci piring
( keharuman)

9. Ekonomi ibu rumah tangga pengguna berat orientasi otonom
Minyak goreng
(tingkat kolesterol)

10. Ekonomi Remaja pengguna berat orientasi otonom
Sabun mandi
(Kelembutan & keharuman)

Jumat, 09 Oktober 2009

Produk fashion yang nyaman digunakan

Produk adalah segala sesuatu yang dapat / mampu di tawarkan produsen untuk diminta, dicari, dibeli dan digunakan pasar sebagai pemenuhan kebutuhan. Dalam menentukan produk yang dibuat, adakalanya setiap produsen memperhatikan rancangan produk tersebut. Mulai dari manfaat, kepuasan konsumen sampai harga yang tepatuntuk produk tersebut. Produsen juga harus mengklasifikasikan produk tersebut dengan membedakan berdasarkan siapa konsumen yang akan menggunakan dan untuk apa produk tersebut di konsumsi / digunakan. Produk konsumen adalah produk-produk yang di konsumsi untuk kepentingan konsumen dan keluarganya sendiri. Di saat hujan, tidak kita pungkiri bahwa kita memerlukan sepatu yang nyaman digunakan. Tibanya musim hujan, bagi sebagian orang mungkin menjadi berkah karena air berlimpah dimana-mana. Namun, tak jarang musim hujan menjadi kendala bagi sebagian orang untuk beraktivitas. Karena, hujan akan menghanguskan penampilan seketika akibat cipratan air yang tak terduga. Tak hanya kaum hawa yang harus membawa ganti saat hujan melainkan kaum adam pun membawanya. Namun sejak munculnya salah satu merk ternama , menghadirkan koleksi terbarunya dengan bahan yang mudah di bersihkan dengan air dan sabun, serta ringan dan lentur mengikuti bentuk kaki. Sepatu ini juga memiliki kualitas antibakteri yang akan menimbulkan bau tidak sedap dan dengan model tertutup sepatu ini mampu melindungi kaki dari cipratan air hujan. Produk ini memiliki berbagai pilihan warna, seperti merah, merah muda, coklat, hitam. Sepatu ini juga bisa digunakan dalam berbagai suasana. Bagi Pengendara sepeda motor, sepatu yang nyaman sangat diperlukan. Sepatu khusus penendara motor di musim hujan terbuat dari bahan kulit dan kain jenis water proof. Jadi, air tidak mudah masuk ke dalam. Ada dua jenis sepatu model ini, yaitu yang tinggi dan pendek. Agar aman dalam berkendara gunakanlah perlengkapan berkendar yang tepat. Terutama saat hujan.

Sumber : Seri diktat Dasar Pemasaran Universitas Gunadarma www.google.com

Kenaikan harga pada tahun 2009

Dalam tahun 2009 ini, kenaikan harga terus terjadi. Sebelum kita membahas lebih lanjut pokok permasalahan ini ada kalanya kita mengetahui apa saja yang di bahas dalam harga. Harga adalah nilai pertukaran atas manfaat produk ( bagi konsumen maupun bagi produsen ) yang umumnya dinyatakan dalam satuan moneter. Bagi produsen, penetapan harga angat penting dan peka. Keputusannya dapat mempengaruhi perkembangan, keberadaan, maupun kemunduran usahanya. Oleh karena itu penentuan harga perlu diperhitungkan dengan baik. Faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan harga adalah :
1. Faktor internal, meliputi :
a. Tujuan pemasaran
b. Strategi marketing mix
c. organisasi
2. Faktor eksternal, meliputi :
a. elastisitas permintaan dan kondisi persaingan pasar
b. harga pesaing dan reaksi persaingan terhadap perubahan harga
c. Lingkungan mikro ( pemasok, penyalur, asosiasi dan masyarakat ) maupun lingkungan
makro ( pemerintah, cadangan sumber daya, keadaan sosial )
Adapun tujuan dalam penentuan harga, yaitu :
1. perusahaan yang mempertimbangkan biaya akan bertujuan untuk mengendalikan
keuntungan / sekedar hanya untuk menutup biaya.
2. perusahaan yang mempertimbangkan persaingan harga akan bertujuan untuk
mengendalikan ( mengatasi/ menghindari ) persaingan.
Dalam topik ini membahas kenaikan gas, sekitar tahun 2007 kenaikan gas sudah terjadi. Di tahun 2007 kenaikan gas yang terjadi sekitar 10 persen. Pertamina, PGN, dan industri harus duduk bersama mengkompromikan harga yang relatif tetap terjangkau oleh masyarakat. Kenaikan harga ini tidak hanya terjadi di Jakarta, melainkan juga di Makasar dan kota-kota yang terletak di luar Makasar. Pada tanggal 24-08-2009,Harga gas elpiji ukuran tabung 12,5 kilogram (kg) di luar Kota Makasar, khususnya di Kabupaten Maros dan Pangkep naik dari harga Rp85 ribu menjadi Rp90 ribu hingga Rp95 ribu per tabung. Harga ini lebih mahal Rp5 ribu dibanding gas yang dijual di Makasar. Kenaikan harga ini mulai terjadi sehari sebelum bulan Ramadhan, kata seorang warga. Kenaikan ini mungkin terjadi karena, banyak penjual yang memanfaatkan bulan ramadhan untuk menambah penghasilan. Namun, ada yang mengatakan kenaikan ini terjadi akibat kelangkaan stok yang diperjualbelikan. Sebagai gambaran, untuk satu pengecer yang biasanya menjajakan 10 tabung gas ukuran 12,5 kg, kini rata-rata hanya ditemukan tiga buah tabung gas dengan ukuran serupa. Alasan ini sungguh kurang logis, sebab PT pertamina memastikan stok gas elpiji di lapangan mencukupi kebutuhan pengguna gas.


Sumber : www.google.com, seri diktat Dasar pemasaran Universitas Gunadarma

Jumat, 25 September 2009

Penjualan meningkat menjelang Hari Raya

Seperti yang telah kita ketahui,Hari Raya adalah hari yang tepat untuk meningkatkan penjualan. Banyak para pedagang yang memanfaatkan momentum tersebut,sebab tidak hanya para konsumen dari kalangan rumah tangga yang berbelanja untuk kebutuhan Hari Raya melainkan banyak perusahaan yang berbelanja untuk memberikan hadiah bagi para karyawan. Tidak heran hasil penjualan menjelang Hari Raya mampu meraup keuntungan cukup besar bagi para pedagang dibanding hari-hari biasa. Namun ada saja pedagang yang kurang puas dengan apa yang didapat,sehingga banyak pedang yang justru menaikkan harga demi mendapat hasil yang lebih banyak lagi. Akan tetapi tidak banyak konsumen yang memperhatikan hal tersebut,konsumen hanya berusaha kebutuhan Hari Raya terpenuhi. Seperti yang saya lihat di salah satu pusat grosir di Jakarta,banyak para pedagang yang menambah stock penjualan dikarenakan bertambahnya jumlah permintaan. Maka dari itu tidak hanya para pedagang yang biasa berjualan tapi bapak atau ibu-ibu rumah tangga banyak yang memanfaatkan hari tersebut untuk memperoleh penghasilan tambahan.

Nama : Isa Nurt Sari
Matkul : Perilaku Konsumen